Polusi Lalu Lintas Beresiko Sebabkan Alergi Pada Anak
Halaman 1 dari 1
Polusi Lalu Lintas Beresiko Sebabkan Alergi Pada Anak
Baru-baru ini, sebuah studi baru mengatakan bahwa resiko anak-anak terkena alergi meningkat hingga 50 persen akibat polusi lalu lintas, semakin dekat anak-anak tumbuh dan berkembang di lingkungan dekat jalan raya resikonya pun semakin tinggi.
Penemuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine bulan Juni ini, mengungkap keterkaitan signifikan antara jarak ke jalan raya terdekat dan penyakit asma bronchitis, demam, alergi serbuk, eksema dan sensitivitas alergi.
“Anak-anak yang tinggal sangat dekat dengan jalan raya kemungkinan tidak hanya terkena sejumlah besar partikel debu dan gas, namun juga radiasi aerosol yang dipancarkan mungkin lebih beracun,” kata pengarang Joachim Heinrich dari German Research Center for Environment and Health di Institute of Epidemiology di Munich.
Peneliti memeriksa kadar kontak terhadap polusi lalu lintas pada hampir 6.000 anak, yang berusia 4 dan 6 tahun, berdasarkan jarak antara rumah dengan jalan raya pada waktu berbeda selama masa kehidupan mereka.
Pengamatan yang dilakukan pada anak-anak itu meliputi asma, mendesah, bersin, eskema dan alergi makanan.
Pengujian mengenai hal-hal khusus dan kadar nitrogen dioksida juga dilakukan di dekat 40 area lalu lintas padat pada masing-masing musim antara Maret 1999 dan Juli 2000.
Dalam studi sebelumnya, polusi dan alergi sudah dinyatakan saling berkaitan, namun keterkaitan tersebut sering dihubungkan dengan faktor sosial ekonomi, bukannya jarak dengan jalan raya.
“Secara konsisten kami menemukan keterkaitan yang kuat antara jarak ke jalan raya terdekat dan akibat penyakit alergi,” tulis Heinrich. “Anak-anak yang tinggalnya hanya berjarak 50 meter dari jalan ramai memiliki resiko kemungkinan tertinggi mengalami gejala alergi, dibanding mereka yang tinggal lebih jauh.” (healthday/val)
Penemuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine bulan Juni ini, mengungkap keterkaitan signifikan antara jarak ke jalan raya terdekat dan penyakit asma bronchitis, demam, alergi serbuk, eksema dan sensitivitas alergi.
“Anak-anak yang tinggal sangat dekat dengan jalan raya kemungkinan tidak hanya terkena sejumlah besar partikel debu dan gas, namun juga radiasi aerosol yang dipancarkan mungkin lebih beracun,” kata pengarang Joachim Heinrich dari German Research Center for Environment and Health di Institute of Epidemiology di Munich.
Peneliti memeriksa kadar kontak terhadap polusi lalu lintas pada hampir 6.000 anak, yang berusia 4 dan 6 tahun, berdasarkan jarak antara rumah dengan jalan raya pada waktu berbeda selama masa kehidupan mereka.
Pengamatan yang dilakukan pada anak-anak itu meliputi asma, mendesah, bersin, eskema dan alergi makanan.
Pengujian mengenai hal-hal khusus dan kadar nitrogen dioksida juga dilakukan di dekat 40 area lalu lintas padat pada masing-masing musim antara Maret 1999 dan Juli 2000.
Dalam studi sebelumnya, polusi dan alergi sudah dinyatakan saling berkaitan, namun keterkaitan tersebut sering dihubungkan dengan faktor sosial ekonomi, bukannya jarak dengan jalan raya.
“Secara konsisten kami menemukan keterkaitan yang kuat antara jarak ke jalan raya terdekat dan akibat penyakit alergi,” tulis Heinrich. “Anak-anak yang tinggalnya hanya berjarak 50 meter dari jalan ramai memiliki resiko kemungkinan tertinggi mengalami gejala alergi, dibanding mereka yang tinggal lebih jauh.” (healthday/val)
kristz07- Administrator
- Jumlah posting : 890
Join date : 20.04.08
Age : 35
Lokasi : tasikmalaya
Similar topics
» Gumanthong / Anak Ambar
» aksi jail anak ugm di friendster
» [ Web Based ] Zonamobile.net. Anak Tasik Ayo Gabung...
» Ibu Yang Dihamili Anak Kandung Melahirkan
» Penyedap Rasa Dapat Menghambat Pertumbuhan Anak
» aksi jail anak ugm di friendster
» [ Web Based ] Zonamobile.net. Anak Tasik Ayo Gabung...
» Ibu Yang Dihamili Anak Kandung Melahirkan
» Penyedap Rasa Dapat Menghambat Pertumbuhan Anak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|